Foto Aksi demo 31 Mei 2016 |
HIMBAUAN UMUM KNPB: DOA DAN AKSI 15 JUNI 2016
Kita
tidak harus diam mengharapkan uluran tangan dan belas kasihan orang lain untuk
menentukan nasib Bangsa Papua ke depan. Tetapi, kita harus bangkit dan bergerak
untuk memperjuangkan nasib bangsa kita sendiri.
Amerika, Inggris, Belanda dan kolonial Indonesia
pun tidak akan pernah menentukan nasib masa depan Bangsa Papua. Kita tidak bisa
berharap kepada kolonial untuk mengubah nasib kita. Ingat pencuri tidak pernah
berniat baik.
Yang
ada dalam benak seorang pencuri atau perampok hanya niat jahat, membunuh
pemilik barang dan semua barang harus dia miliki. Pembunuh juga tidak akan mau
mengaku dia pembunuhnya, demikian juga pencuri, tidak akan pernah jujur mengaku
bahwa dia pencurinya.
Oleh
karena itu Bangsa Papua tidak perlu berharap banyak kepada kolonial Indonesia
bahwa negara ini akan membangun bangsa kita jadi baik. Jangan pernah bermimpi
bahwa kolonial Indonesia akan jujur mengakui kesalahan dan memberikan rasa
keadilan kepada Bangsa Papua.
Penjajah tidak akan pernah berniat baik
terhadap bangsa terjajah, yang ada dalam benak penajajah hanya membunuh dan
menguasi. Kita tidak boleh menjadi manusia pragmatis atau berpikiran pendek
seperi ikan dalam aquarium. Jangan kita terlena dalam hegemoni colonial.
Semua
produk kolonial ujung-ujungnya menuju kepunahan. Oleh karena itu kami Badan
Pengurus Pusat Komite Nasional Papua Barat (BPP-KNPB) menghimbau kepada
pemimpin organisasi gerakan, seluruh Pimpinan Gereja, seluruh mahasiswa Papua
di Tanah Air maupun di Luar Papua, PNS dan TNI Polri orang asli Papua,
Gubernur, Bupati, wali kota dan seluruh komponen rakyat Papua bahwa:
1. Menjelang Pertemuan MSG tanggal 14 Juli
2016 di Honiara, Salomod Islands, segera lakukan Doa dan Puasa di seluruh Tanah
Papua, baik dalam komunitas keluarga, organisasi, dan secara individu mendukung
ULMWP agar menjadi Anggota Full MSG,
2. Segera lakukan Mobilisasi Umum menuju aksi
demo damai untuk menolak dan melawan semua tipu daya Jakarta dalam menanggapi
tuntutan demokratis rakyat West Papua terhadap referendum. Stop tipu-tipu
rakyat West Papua dan selamatkan muka di internasional dengan seakan akan
sedang lakukan penyelesaian kasus HAM. Jakarta hanya perlu segera dorong
penyelesaian status politik West Papua melalui REFERENDUM.
3. Kepada, PNS, TNI/POLRI Gubernur, para
Bupati, Walikota, mahasiswa, anak sekolah, segera meliburkan diri dan ikiut
berpartispasi dalam aksi DEMO DAMAI 15 Juni 2016. Kita menolak Tim pencari
fakta pelanggaran HAM buatan Jakarta melalui Menkopolhukam. Kita hanya
MENDUKUNG:
a. DEKLARASI
WESTMINSTER PBB, dengan mengirim atau menyerukan pengawasan Internasional
terhadap suara West Papua (referendum) untuk menentukan nasib sendiri.
b. Kami
Rakyat Papua mendesak Tim pencari Fakta Pelanggaran HAM dari Pasifik Island
Forum (PIF) sesuai dengan hasil keputusan PIF di PNG pada tahun 2015 lalu.
Demikian Himbauan Umum ini kami keluarkan
dengan penuh tanggung jawab. Atas perhatian adan partisipasi dari seluruh
komponen Rakyat Papua Barat, tak lupa kami haturkan berlimpah terima kasih.
Salam
Revolusi ‘ Kita Harus Mengakhiri”
Numbay,
08 Juni 2016
Bazoka Logo Korlap
Penaggung Jawab
Badan Pengurus Pusat
Komite Nasional Papua Barat (BPP-KNPB)
Agus Kossay Ones
Suhuniap
Ketua I
Sekretaris
0 komentar: